Sunday, September 20, 2020

Dia Singgah Sebentar Lalu Pergi...

Mungkin cintaku terlalu banyak berharap

Entah dimana kamu sekarang W.K

Apa yang sedang terjadi? sehingga tiada kabar berita apapun darinya

Cemas? kecewa? ya tentu aku merasakan hal itu


Otakku kembali mengolah sinyal2 negatif.

Terkadang ia memproses dan menyatakan bahwa semua ini hanyalah HALUSINASI ku saja

Satu bulan lebih, ku hanya berhalusinasi :(

Karena beberapa hari setelah kuputus dengan lelaki yang ku cintai dan kuperjuangkan selama 2 tahun lebih, tiba2 kamu hadir di chat salah satu medsos ku. Mendadak kamu ingin bersamaku

Hatiku kembali berdetak... aku merasakan hadirnya cinta dihubungan kita

Namun semua hanyalah ILUSI...

Bagaikan hembusan angin sejuk yang menerpa wajahku

Bagaikan nafas tambahan yang memompa jantungku

Bagaikan virus yang menginfeksi hatiku


Apa yang harus kulakukan?

Haruskah aku menunggu kamu W.K? atau ku harus kembali ketitik awal, dimana tiada rasa cinta untuk lelaki manapun.

Terima kasih untuk waktu yang sangat singkat ini, dimana ku merasakan pernah mencintai kamu dan dicintai oleh kamu


Thursday, August 27, 2020

Makna "Sayang"

 Selamat datang kembali CINTA...

Itu adalah ungkapan yang ingin kusampaikan untuk hatiku.

Setelah berjuang sendiri untuk mendapatkan sebuah CINTA yang pada akhirnya pupus, kandas hanya karena cintaku bertepuk sebelah tangan. Dua tahun sudah ku memiliki cinta itu, etapa kebal dan pedihnya hatiku, selama masa itu tidak berarti, hilang sia2 hanya karena dia bukanlah lelaki yang tepat untukku.

Akhirnya ku memutuskan untuk menyerah dan melepaskan cinta tersebut.

Ikhlas adalah kuncinya

Ternyata ALLAH tidak menyia2kan cinta yang kumiliki, sehari setelah ku mengambil keputusan itu, datanglah sebuah pesan di aplikasi medsosku. 

"Terima kasih atas koneksinya bu, Salam kenal"

Itu pesan pertama yang dikirimkan oleh seorang lelaki yang tidak kukenal sama sekali. 

Maka akupun merespon pesan lelaki itu. Perkenalan pun berlanjut di media tersebut, hingga akhirnya kita berdua memilliki intensitas komunikasi yang cukup sering dalam merespon pesan chat. 

Aku tidak tahu apa isi kepala lelaki tersebut, sehingga dia mengatakan ingin mengenalku lebih dalam. Wajar saja, aku yang sebelumnya sedang patah hati begitu keras padanya mengenai hal2 pribadiku. Aneh kufikir, diawal komunikasi dia sudah langsung ingin mengetahui kepribadianku, apalagi masalah statusku apakah sudah menikah/belum. 

Begitu semangatnya lelaki ini... jadi kufikir tidak ada masalah selama ia masih sopan kepadaku. 

Sifat jutekku pun keluar di minggu pertama dan kedua kami berkomunikasi. Setiap hari dia rajin menyapaku, "Pagi bu", "Hai" itu adalah awal kata mengirimi pesan di chat Whatsappku. Dia pernah meminta no kontakku, dengan senang hati kuberikan, karena lumayan untuk menambah kawan dan bisa membantu dia untuk mendapatkan info tentang kuliah di tempatku bekerja.

Minggu ketiga perkenalan kami, dia mulai menyatakan bahwa dia ingin lebih nyaman memanggilku dengan sebutan "sayang" Awalnya kufikir itu hanya sebuah gurauan dari dia saja, aku balas mengiyakan tanpa ada perasaan apapun yang kumiliki untuknya.

Penasaran menggeluti fikiranku, rasa ingin tahu ku bergejolak untuk mendapatkan jawaban mengapa ia rajin menyapaku, ingin memanggil "sayang" yang awalnya ia memanggil "bu", dan banyak hal lain yang ingin kuketahui. Jawaban itu kudapatkan darinya, yaa aku masih belum bisa percaya 100% apa yang diucapkannya, bisa saja dia berbohong, berpura2 agar mendapatkan perhatianku.

Sebuah penghargaan untuknya kuberikan, dengan memanggil "sayang" juga kepadanya. Aku merasa panggilan itu hanya sekedar penghargaan untuknya, tidak lebih, tidak kurang. 

Aku belum menemukan perasaan cinta sama sekali padanya

Kemudian ia meyakinkanku, bahwa dia juga tidak sembarangan memanggil orang lain dengan ucapan "sayang", ada suatu yang rasa yang dia miliki untukku. 

Aah aku tidak percaya, mungkin saja dia lelaki belang, yang hanya mencari kesibukan diwaktu luangnya.

Sesekali ku korek2 informasi tentang perasaannya padaku, dia tetap pada pendiriannya bahwa dia merasa nyaman dan nyambung berkomunikasi denganku, bahwa dia dengan gaya bahasa lain mengajakku untuk "pacaran". WOW... seketika ku terkejut, kenapa tidak, dia mengungkapkan hal tersebut dan ingin berpacaran denganku. Aku makin tidak percaya, otakku dipenuhi fikiran2 negatif. Apakah benar dia mengajakku untuk pacaran??? aku tidak percaya, aku tidak percayaaaa...

Selama ini aku menunggu kata itu keluar dari mulut lelaki yang kusukai. Aku mengharapkan lelaki tersebut mengucapkan rasa kangen kepadaku, lelaki yang memberikan perhatian kepadaku, lelaki yang tidak ingin memutusk komunikasi denganku, dan lelaki yang menyatakan rasa suka padaku.

Aaaaaaahhhhhh ini hanya mimpi

Aku tidak percaya!

Mengapa semua yang kuinginkan dan kuharapkan akan kudapat dari lelaki yang kusuka, justru datang dari lelaki yagn tidak pernah kukenal dan tidak pernah kutemui sama sekali?

Aku merasa dipermainkan oleh nassib, aku merasa ALLAH menyayangiku, manakah yang benar kenyataan ini?

Dia... lelaki itu memberikan apa yang kuinginkan, Apakah kamu jodohku?

Kenapa ALLAH seakan tiba2 memberikanku sebuah hadiah :) ?

Benarkah kamu hadiah yang kutunggu2 selama ini?

Ku hanya bisa berdoa dan berdoa, semoga engkaulah lelaki terbaik yang nantinya akan menjadi imamku... jika demikian, semoga langkah kita diridhoi ALLAH dan melangkah bersama menuju kesebuah ikatan yang halal yaitu Pernikahan

Aamiin ya robbalalamin




Thursday, July 30, 2020

Sudahlah... lepaskan dia!

Seketika impianku kembali terhempas...
Mengapa aku harus jatuh cinta kepadanya?
Mengapa ia begitu membenciku?

Setiap kali ingin memulai kembali jalinan yang kita jalin
Selalu saja kamu bersikap demikian
Apa salahku?
Masalah yang kita hadapi tidak pernah diselesaikan
Selalu saja menggantung

Lagi dan lagi, engkau menyebalkan
Memutuskan ikatan antara kita

Itu mau mu?
Baiklah...
Penat aku dengan hubungan ini
Engkau tidak pernah mencoba untuk mempertahankannya
Seperti anak kecil saja engkau bang
Aku mungkin tidak dewasa tapi aku berusaha untuk menyelesaikan masalah secara dewasa

Ah sudahlah
Sudahlah
Sudah berapa kali kita begini
Setiap masalah kecil, engkau besar2kan
Aku memang salah
Ya aku merasa berbuat salah, aku menyadari
Tapi kamu? Tak pernah merasa pernah bersalah dengan menyakiti hatiku

Aku tidak meminta kau untuk menerimaku, suka padaku ataupun jatuh cinta padaku
Aku bukan pengemis

Justru aku ingin menolongmu
Menjadi pendampingmu
Tapi justru keinginanku itu justru membakar diriku sendiri.
Banyak luka yang engkau torehkan

Hanya Allah yang tau isi hatiku

Orang lain akan menganggapku 'manusia bodoh'
Kamu juga menganggapku sebagai tempat pelampiasan emosi mu

Aku manusia bang...
Aku seorang perempuan, rapuh...

Menjadi penolongmu = menjadi manusia terbodoh

Jika ceritakan ini kepada orang lain, aku akan dihujat, di intimidasi

Sudahlah...
Apa yang harus aku lakukan?
Ku hanya bisa menjalani hidup, mengikuti hembusan angin yang ditiupkan ke hatiku

Jika seandainya aku bertemu lelaki lain, maka maafkanlah aku
Aku menyerah....



Thursday, July 2, 2020

Pertengahan Tahun 2020

Hari demi hari terus berjalan
Tanpa terasa sudah menghabiskan setengah dari perjalanan tahun 2020

Tetapi hati ini masih berontak
Berontak karena banyak hal yang belum terselesaikan.
Sering ku berkata, sudahlah hati, jangan risau, usah sedih dan bimbang. Cukup kau nikmati saja setiap kejadian dan perasaan yang kau miliki.

Biarlah orang lain sedang berbahagia, pasti akan ada hari dimana kau akan merasa menjadi orang satu2nya yang paling bahagia didunia ini. Yakinlah itu.
Mungkin belum hari ini, besok, ataupun lusa. InsyaAllah, Tuhanmu tak akan menyia2kanmu.

Bersabarlah
Banyak2 berdoa
Ikhlaskan semua yang terjadi


Sunday, May 31, 2020

1 Juni 2020

Pagi ini diawali dengan hujan rintik-rintik yang menambah kepiluan hatiku ini
1 Juni 2020
Aku merasa setiap hembusan nafas ini, setiap perasaan ini adalah milikNya
Pada usia yang semakin bertambah, begitu pula Engkau memberikan banyak pelajaran kepada diri ini. Proses menuju kedewasaan dan kematangan pola pikir. Begitu banyaknya cobaan demi cobaan yang telah Engkau berikan, dari yang kecil dan sederhana hingga cobaan yang sangat dahsyat.
Contoh cobaan kecil seperti kejadian tadi malam. Ada seekor lipan yang berjalan diatas kasur yang sedang aku tiduri. Malam sebelumnya juga ada lipan ditempat tidur yang sama. Mungkin itu adalah teguran untuk diri inin agar menjauhi perbuatan yang Engkau larang.
Contoh cobaan lainnya yang menurutku sangat berat adalah saat hatiku ini sedang jatuh cinta kepada seorang lelaki yang selama 2 tahun ini aku berjuang agar bisa bersama dia dan mendapatkan tempat dihatinya. Namun Engkau kembali menegurku...seakan Engkau ingin mengatakan bahwa lelaki ini tidak baik bagiku. Keburukan lelaki itu serta aib yang dimilikinya telah Engkau tampakkan tepat dimataku. Manusia memang tidak ada yang sempurna, tidak ada yang tidak berdosa. Namun apakah aku bisa menerima perbuatan buruk yang selama ini telah ia lakukan? Rasanya tidak mungkin untuk melanjutkan hubungan ke hubungan serius apalagi hingga menuju sebuah pernikahan. Tapi bukannya berharap kembali, namun hati ini masih tetap Engkau bolak-balikkan, dan mungkin saja hatinya juga demikian.
Ya ALLAH mohon bimbing hati ini kepada kebaikan.
Setelah semua cobaan, apalagi cobaan hati ini, seakan semangat hidupku memudar. Dulu, beberapa tahun belakangan aku sangat semangat sekali untuk menikah, tapi untuk saat ini terasa surut dan tak bergairah lagi. Hati ini memang telah dipatahkan. Airmatapun sering mengalir jika mengenang semua kenangan bersamanya.
Mungkin saat ini yang terbaik adalah aku harus melakukan hal-hal yang positif, yang akan memberikan banyak manfaat untuk diriku. Mungkin saja aku harus mengawali dengan memberikan perhatian yang lebih untuk mamaku. Dia adalah wanita yang setiap saat menjadi penguat hati ini. Kemudian memberikan perhatian kepada keluargaku. Lalu selanjutnya aku harus kembali memikirkan untuk melanjutkan studiku...
Pagi ini semakin dingin... hujanpun masih setia menemani hati yang sedang dilema ini.