Kau dan aku semakin menjauh...

Kau dan aku semakin menjauh
Intensitas kita berkomunikasi semakin berkurang pula
Apakah ini perasaan ku saja?
Apakah ini jawaban atas do'a ku?
Mungkinkah jalan yang kita tempuh mesti bersimpang sampai disini?
Satu tahun sudah kita melangkahkan kaki kita bersama pada jalan ini
Jalan yang penuh lika liku ini

Kadang aku sering merasa tersesat dijalan ini, aku selalu kebingungan untuk melangkah, rasanya apakah sudah benar aku mengambil jalan ini. Bahkan saat ini pun aku masih merasa belum pasti kemana arah dan tujuan aku berjalan disini. Setiap hari ku selalu berdoa unutk diarahkan kejalan yang benar, jalan yang baik bagiku, semoga akibatnya akan baik bagi ku kelak, jalan yang diridhoi oleh ALLAH SWT.

Apakah engkau disana merasa bahwa kita memang menjauh?
Atau memang sudah takdir kita untuk segera berpisah?

Ma...sekarang perempuan lebih banyak dari lelaki ya?

Sungguh tadi malam adalah dinner paling gokil dengan bestf friend ku Iza
Kita yang notabene sama2 masih single
Masih dalam perjalanan mencari dan menanti pangeran impian
Sangat excited dengan pernyataan kalo saat ini perempuan lebih banyak yang terlahir dibanding lelaki
Nah, kita tu berpendapat, jika memang betul demikian apa adanya, berarti nanti mau tak mau kita bakalan dijadiin istri ke 2, 3 atau ke empat, atau kita harus siap2 menerima madu dari suami kita.
Aaaaaaaaahh...ingat yang beginian kita sama2 tertawa terbahak-bahak
Mana ada satupun wanita di dunia ini yang mau berbagi suami nya.
hahahhahahahaaaaa.... gokil abiezzz!!!

Lalu pembahasan berlanjut dengan penantian pangeran kita masing2
Selidik punya selidik, ternyata semakin tinggi pendidikan seorang wanita itu akan semakin susah untuk menemukan pasangannya. Ini sudah banyak kami lihat. Temen2 yang masih belum nikah karena alasan pendidikan, termasuk kami2 ini lah, hehehe

"Susah juga ya kita yang punya pendidikan tinggi ini, suka sama lelaki yang dibawah pendidikan kita tapi si dia merasa malu dan minder dengan kita, padahal kita seh oke2 saja" begitu kata teman ku.

Yaaa...aku pun merasakan hal yang sama.
Merujuk pada pernyataan diatas tadi, maka dipastikan kita sebagai wanita harus berlomba untuk mendapatkan pasangan secepatnya, nanti takut kehabisan stok, atau kita akan mendapatkan barang sisa alias second hand, hahahahahaaaaaaaaa

Kalo begitu, maaa cepetan cariin aq jodoh, nanti stok habis, xixixixi

Dan pembicaraan pun terus mengalir sampai2 kita membahas tentang menjadi istri kedua.
Jika kita dikumpulkan satu rumah dengan madu kita, alamak mana kita mau, tak ikhlas pun untuk berbagi suami dengan orang lain. kita wanita Asia memang agak sulit menerima poligami, yang mana sangat kontradikftf dengan wanita2 belahan Arab sana. Mereka disana siap menerima poligami, bahkan mengizinkan suaminya untuk menikah sampai empat kali.
Aduhaayy mak, gila tu lelaki Arab

Kita sembari makan, sambil tersenyum, cengengesan, dan rada2 gimana gitu
Kalo mengingat akan hal itu
Hmmmm....

Sungguh dunia ini benar2 sebuah permainan.
Sekian lah diskusi singkat kita untuk menikmati makan malam bersama

Tidak lupa kita semoga diberikan pendamping yang baik, bertanggung jawab, dan juga soleh
Allah itu akan memberikan yang terbaik bagi kita, Aamiin

Bawalah daku terbang

Kuingin berlari jauh....jauuuuuuhhh entah sampai kemana
Bawalah daku terbang wahai sang angin
Kuingin merasa bebas dari apa yang kurasakan saat ini
Hati ku sungguh pedih!!!
Ku ingin mengobati nya, menjauhkan nya dari segala yang menyakitinya
Aku ingin melewati dilema ini
Dilema cinta terlarang ini
Mengapa harus ada dia?
Mengapa kita harus bertemu saat ini?
Mengapa tidak beberapa tahun yang lalu?
Mengapa dia mencintai ku?
Mengapa dia membuat ku merasa kan cinta?
Aaaaaahhh...Kuingin lari, menjauh dari nya, tapi ku tak bisa
Semakin aku ingin menjauh semakin kuat kau menarik ku, bagaikan sebuah magnet saja
Apa yang akan terjadi kelak?
Apa yang harus aku katakan kepada kedua orang tua ku?
Bagaimana aku menjelaskan nya kepada saudara2ku?
Apa kau punya jawaban?

Aku ingin membeku bagaikan es
Aku ingin meleleh bagaikan lilin
Aku ingin marah....
tapi kepada siapa???
Pada diriku sendiri? apakah harus demikian?