Wednesday, April 14, 2021

Hey, Howdy?

 Udah lama ga curhat dimarih

Kali ini masih sama dengan hari, bulan, tahun sebelum2 nya. Dilema galau selalu melanda, tapi kali ini galaunya tingkat dewa. 

Tahun lalu galau karena cintaku dianggurin dsn dicampakkan begitu saja, rasanya udah tutup buku, wassalam. Udah ikhlas juga jika kamu bukan pilihan terbaik untuk menjadi pendampingku

Naah, pada tahun ini bisa dikatakan aku sudah bisa jatuh cinta kembali kepada lelaki yang jauh diufuk belahan bumi sana (agak melebay :D). Kita dipisahkan oleh jarak yg hanya 1,5 jam saja, jika kita mau kita bisa ketemuan koq, tetapi masa pandemi ini kita harus bisa menahan kerinduan yang sangat mendalam ini.

Ku putuskan untuk jatuh cinta lagi, ga usah terlalu larut dalam cinta lama yang menyakitkan. Katakanlah lelaki ini sedang mengisi ruang hatiku, meski kami belum pernah bertemua tatap muka secara langsung. Mungkin begini cara tuhan untuk membuatku lebih bersabar dan lebih bijaksana untuk jatuh cinta. Menjaga mata dan interaksi fisik, mungkin ini yang terbaik.

Lelaki ini mungkin yang terbaik bagiku saat ini. Emosiku terhadap perasaanku sendiri bisa stabil, tidak perlu terlalu "overthinking" dalam hubungan ini. Aku ingin percaya dengan dia, semoga dia juga percaya denganku. Jagalah lelaki ini ya Allah. Jika dia yang pantas untuk menjadi calon imamku, apapun omongan orang ataupun cibiran orang lain, semoga aku bisa menantikan dia diwaktu yang tepat karena ku yakin Allah tidak akan pernah meninggalkanku, tidak akan pernah membiarkanku larut dalam penantian yang sia2.

WK adalah inisialnya, hey kamu! Jangan terlalu sibuk kerjanya, ingatlah aku selalu setia menunggu kabar darimu, semoga kamu selalu dilindungi Allah dalam setiap langkah kakimu demi mencari rejeki yang halal. InsyaAllah klo kita berjodoh, kita pasti akan bertemu.

Miss you so bad, sayang :)

Wednesday, January 13, 2021

Untuk Siapa Cintaku?

 Tahun 2008

Aku mencintainya, namun dia hanya bermain dan membohongiku


Tahun 2012

Aku mencintainya, dia pun memiliki perasaan yang sama, akan tetapi kenyataan sangat pedih dan kejam sekali


Tahun 2018

Aku mencintainya, dia pernah satu kali menjadi imam sholatku, tapi dia tidak pernah menghargai perasaanku


Tahun 2020

Aku mencintainya, dia hadiah dari Allah untukku. Usia dan pola pikir berbeda jauh  haruskah aku menunggu dan mengikutinya?



Sunday, September 20, 2020

Dia Singgah Sebentar Lalu Pergi...

Mungkin cintaku terlalu banyak berharap

Entah dimana kamu sekarang W.K

Apa yang sedang terjadi? sehingga tiada kabar berita apapun darinya

Cemas? kecewa? ya tentu aku merasakan hal itu


Otakku kembali mengolah sinyal2 negatif.

Terkadang ia memproses dan menyatakan bahwa semua ini hanyalah HALUSINASI ku saja

Satu bulan lebih, ku hanya berhalusinasi :(

Karena beberapa hari setelah kuputus dengan lelaki yang ku cintai dan kuperjuangkan selama 2 tahun lebih, tiba2 kamu hadir di chat salah satu medsos ku. Mendadak kamu ingin bersamaku

Hatiku kembali berdetak... aku merasakan hadirnya cinta dihubungan kita

Namun semua hanyalah ILUSI...

Bagaikan hembusan angin sejuk yang menerpa wajahku

Bagaikan nafas tambahan yang memompa jantungku

Bagaikan virus yang menginfeksi hatiku


Apa yang harus kulakukan?

Haruskah aku menunggu kamu W.K? atau ku harus kembali ketitik awal, dimana tiada rasa cinta untuk lelaki manapun.

Terima kasih untuk waktu yang sangat singkat ini, dimana ku merasakan pernah mencintai kamu dan dicintai oleh kamu


Thursday, August 27, 2020

Makna "Sayang"

 Selamat datang kembali CINTA...

Itu adalah ungkapan yang ingin kusampaikan untuk hatiku.

Setelah berjuang sendiri untuk mendapatkan sebuah CINTA yang pada akhirnya pupus, kandas hanya karena cintaku bertepuk sebelah tangan. Dua tahun sudah ku memiliki cinta itu, etapa kebal dan pedihnya hatiku, selama masa itu tidak berarti, hilang sia2 hanya karena dia bukanlah lelaki yang tepat untukku.

Akhirnya ku memutuskan untuk menyerah dan melepaskan cinta tersebut.

Ikhlas adalah kuncinya

Ternyata ALLAH tidak menyia2kan cinta yang kumiliki, sehari setelah ku mengambil keputusan itu, datanglah sebuah pesan di aplikasi medsosku. 

"Terima kasih atas koneksinya bu, Salam kenal"

Itu pesan pertama yang dikirimkan oleh seorang lelaki yang tidak kukenal sama sekali. 

Maka akupun merespon pesan lelaki itu. Perkenalan pun berlanjut di media tersebut, hingga akhirnya kita berdua memilliki intensitas komunikasi yang cukup sering dalam merespon pesan chat. 

Aku tidak tahu apa isi kepala lelaki tersebut, sehingga dia mengatakan ingin mengenalku lebih dalam. Wajar saja, aku yang sebelumnya sedang patah hati begitu keras padanya mengenai hal2 pribadiku. Aneh kufikir, diawal komunikasi dia sudah langsung ingin mengetahui kepribadianku, apalagi masalah statusku apakah sudah menikah/belum. 

Begitu semangatnya lelaki ini... jadi kufikir tidak ada masalah selama ia masih sopan kepadaku. 

Sifat jutekku pun keluar di minggu pertama dan kedua kami berkomunikasi. Setiap hari dia rajin menyapaku, "Pagi bu", "Hai" itu adalah awal kata mengirimi pesan di chat Whatsappku. Dia pernah meminta no kontakku, dengan senang hati kuberikan, karena lumayan untuk menambah kawan dan bisa membantu dia untuk mendapatkan info tentang kuliah di tempatku bekerja.

Minggu ketiga perkenalan kami, dia mulai menyatakan bahwa dia ingin lebih nyaman memanggilku dengan sebutan "sayang" Awalnya kufikir itu hanya sebuah gurauan dari dia saja, aku balas mengiyakan tanpa ada perasaan apapun yang kumiliki untuknya.

Penasaran menggeluti fikiranku, rasa ingin tahu ku bergejolak untuk mendapatkan jawaban mengapa ia rajin menyapaku, ingin memanggil "sayang" yang awalnya ia memanggil "bu", dan banyak hal lain yang ingin kuketahui. Jawaban itu kudapatkan darinya, yaa aku masih belum bisa percaya 100% apa yang diucapkannya, bisa saja dia berbohong, berpura2 agar mendapatkan perhatianku.

Sebuah penghargaan untuknya kuberikan, dengan memanggil "sayang" juga kepadanya. Aku merasa panggilan itu hanya sekedar penghargaan untuknya, tidak lebih, tidak kurang. 

Aku belum menemukan perasaan cinta sama sekali padanya

Kemudian ia meyakinkanku, bahwa dia juga tidak sembarangan memanggil orang lain dengan ucapan "sayang", ada suatu yang rasa yang dia miliki untukku. 

Aah aku tidak percaya, mungkin saja dia lelaki belang, yang hanya mencari kesibukan diwaktu luangnya.

Sesekali ku korek2 informasi tentang perasaannya padaku, dia tetap pada pendiriannya bahwa dia merasa nyaman dan nyambung berkomunikasi denganku, bahwa dia dengan gaya bahasa lain mengajakku untuk "pacaran". WOW... seketika ku terkejut, kenapa tidak, dia mengungkapkan hal tersebut dan ingin berpacaran denganku. Aku makin tidak percaya, otakku dipenuhi fikiran2 negatif. Apakah benar dia mengajakku untuk pacaran??? aku tidak percaya, aku tidak percayaaaa...

Selama ini aku menunggu kata itu keluar dari mulut lelaki yang kusukai. Aku mengharapkan lelaki tersebut mengucapkan rasa kangen kepadaku, lelaki yang memberikan perhatian kepadaku, lelaki yang tidak ingin memutusk komunikasi denganku, dan lelaki yang menyatakan rasa suka padaku.

Aaaaaaahhhhhh ini hanya mimpi

Aku tidak percaya!

Mengapa semua yang kuinginkan dan kuharapkan akan kudapat dari lelaki yang kusuka, justru datang dari lelaki yagn tidak pernah kukenal dan tidak pernah kutemui sama sekali?

Aku merasa dipermainkan oleh nassib, aku merasa ALLAH menyayangiku, manakah yang benar kenyataan ini?

Dia... lelaki itu memberikan apa yang kuinginkan, Apakah kamu jodohku?

Kenapa ALLAH seakan tiba2 memberikanku sebuah hadiah :) ?

Benarkah kamu hadiah yang kutunggu2 selama ini?

Ku hanya bisa berdoa dan berdoa, semoga engkaulah lelaki terbaik yang nantinya akan menjadi imamku... jika demikian, semoga langkah kita diridhoi ALLAH dan melangkah bersama menuju kesebuah ikatan yang halal yaitu Pernikahan

Aamiin ya robbalalamin